ISLAMOFOBIA
Wikipedia
menjelaskan bahwa islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada
prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Runnymedu Trust seseorang
berkebangsaan Inggris mendefisinikan Islamofobia sebagai rasa takut dan
kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua muslim. Semua itu
menunjukan pada praktik diskriminasi terhadap Muslim yang memisahkan mereka
dari sektor kehidupan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan.Di dalamnya juga ada
persepsi bahwa Islam tidak mempunyai norma yang sesuai dengan budaya lain,
lebih rendah dibanding budaya barat dan lebih berupa ideologi politik yang
bengis daripada berupa suatu agama.
Kebencian terhadap Islam ini dikarenakan
ketidaktahuan atau kesalahpahaman tentang persepsi Islam itu sendiri dimata
orang-orang Barat. Seperti pada tahun 1516-1576, John Foxe seorang penganut Protestan
di Inggris yang menulis kronik dalam delapan edisi yang menggambarkan tentang
pederitaan sesama umatnya sebagai para martir fanatik Katolik.Pada tahun 1566 dia
menambahkan sebuah bagian berisi 200 halaman yang menyebutkan secara sekilas
asal-usul Islam, tetapi sebagian besar berfokus pada sejarah militer Turki
Utsmani.
Foxe
menulis: “Para tiran Turki terhadap tubuh-tubuh malang orang kristen, dalam
jangka 300 tahun terakhir ini.” Untuk membangkitkan simpati pembacanya, dia
melebih-lebihkan kekejaman Turki dan perbudakan terhadap orang kristen yang
ditaklukan, tapi pada kenyataannya Turki Utsmani berpegang pada perintah
Al-Qur’an (Spellberg : 20) “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam’ (Al-Qur’an
2: 256).
Contoh
lainnya adalah sebuah catatan fiktif Amerika tentang agama Islam yaitu pada
tahun 1742-1797 yang ditulis oleh Francois-Marie Arouet atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Voltaire. Tulisan fiktif ini akhirnya dijadikan sebuah drama
dengan judul Le Fanatisme, ou Mahomet le Prophete. Dalam Mahometini,
Voltaire menceritakan Islam sebagai sebuah kisah polemik tentang seorang
penjahat yang tak bermoral dan nafsunya yang juga rakus akan kekuasaan. Pengetahuan
Voltaire yang dangkal terhadap sejarah Islam dapat dilihat dari catatan dan
drama yang akan dipentaskan tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID,
PARIS -- Prancis mengalami peningkatan dalam tindakan anti-Muslim pada tahun
ini. Bahkan peningkatan ini diprediksi enam kali lipat bila dibandingkan dengan
aksi islamofobia di negara tersebut pada 2014 lalu. Dikutip
dari laman ahram online, Presiden observatorium Perancis Abdallah
Zekri mengatakan bila dilihat dalam data yang dimiliki Kementerian Dalam
Negeri Prancis, kuartal pertama tahun ini sudah tercatat sebanyak 222
tindakan Islamofobia. Jauh lebih banyak bila dibandingkan pada kuartal pertama
pada 2014 lalu yang hanya sebanyak 37 tindakan.
Selain
itu ada juga yang melakukan perusakan tempat ibadah Muslim dan juga
tempat-tempat usaha yang didirikan warga muslim. Akan tetapi, Zekri menegaskan
bahwa peningkatan tindakan anti-Muslim ini bukanlah dampak dari penyerangan
yang dilakukan ekstrimis Islam terhadap majalah satir Charlie Hebdo beberapa
waktu lalu.
"Dendam kepada Muslim Perancis bukan karena penyerangan oleh teroris yang tidak bertanggung jawab,” kata Zekri. (17/04/2015)
"Dendam kepada Muslim Perancis bukan karena penyerangan oleh teroris yang tidak bertanggung jawab,” kata Zekri. (17/04/2015)
Dari asal mulanya anti Islam di Eropa bisa
ditarik sebuah simpulan bahwa Islamofobia disebabkan kedangkalan pengetahuan
terhadap sejarah dan ajaran Islam. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat
Al-hujurat 13, “Wahai manusia! Sunguh, Kami telah menciptakan kalian dari
laki-laki dan perempuan, kemudian kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kaliansaling mengenal. Sungguh yang paling mulia diantara
kalian disisi Allah Swt ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
mengetahui, Maha teliti”.
Strategi dalam penyebaran
ajaran islam ini bisa dimulai dari diri kita sendiri dengan berakhlak yang baik
kepada siapa pun termasuk kepada orang-orang non muslim yang ada disekitar
kita, juga belajar ajaran agama islam yang benar agar dapat berbagi hal tentang
islam yang sesungguhnya.
Dari paparan di atas, kita
sebagai umat muslim yang mencintai Nabi Muhammad Saw dan agama yang dibawanya,
berkewajiban menyebarkan dan memperkenalkan Islam yang sesungguhnya.Bukan agama
yang kasar, bukan agama yang keji, juga bukan agama teroris. Islam adalah agama
yang membawa keselamatan dunia dan akhirat, ajaran yang benar dari Tuhan
semesta Alam. Allah Swt.
Komentar
Posting Komentar